Blog Archive

Aneh Pria Pemerkosa ini Ceramahi Majelis Ajak Tobat saat Disidang

Friday, December 17, 20100 comments

Pria Pemerkosa ini Ceramahi Majelis Ajak Tobat saat Disidang

David Mitchell terdakwa penculikan dan pemerkosaan tersenyum dan terus menyanyi pujian sambil mengajak majelis bertobat (11/12)

Perilaku pria ini tergolong aneh ketika menghadapi persidangan karena tidak menjawab pertanyaan hakim tapi malah menyanyi pujian serta menyeru majelis untuk bertobat. Pria bernama Brian David Mitchell menghadapi dakwaan kasus penculikan, pemerkosaan dan poligami dengan korban Elizabeth Smart (14).

Selama dalam persidangan, pria brewok mirip Saddam Hussein itu tidak menjawab pertanyaan jaksa maupun hakim. David Mitchell hanya senyum kemudian melantunkan puji-pujian Kristiani dan menyeru kepada majelis untuk bertobat.

Diketahui, David Mitchell menculik Elizabeth remaja (14) pada tahun 2002 dan dipaksa melayani nafsu seksnya selama 9 bulan di bawah ancaman. Dalam sidang yang digelar di Salt Lake City, Utah, Amerika dengan menghadirkan korban dan istri terdakwa Eileen Barzee yang juga membenarkan dakwaan atas suaminya itu.

Walau semua saksi memberatkan dan dakwaan dibacakan, Mitchell terus bernyanyi puji-pujian kepada Tuhan. Tangannya terus memegang dada seolah-olah ia sedang berdoa.

Smart si korban sekarang sudah beusia 23 tahun menceritakan bagaimana dulu ia diculik, disekap dalam ancaman pisau. Selama 9 bulan juga korban harus melayani nafsu seks terdakwa, yang katanya tiap hari minta.

Korban merasa hidup 9 bulan di neraka dan dipaksa untuk dipoligami melayani seks tiap hari, sebelum akhirnya berhasil dibebaskan. Kasus ini sempat mengendap 9 tahun karena luka psikis korban baru pulih akibat tekanan dan perkosaan itu. Korban juga mengaku tiap hari disodori obat-obatan.

Brian David Mitchell ditangkap tahun 2003, sambil waktu berjalan, jaksa setempat mempelajari perilaku keagamaan terdakwa yang tergolong aneh. Demikian ditulis foxnews (11/12)

Pengacara terdakwa, mengakui bahwa kliennya melakukan apa yang didakwakan itu. Namun ia membela bahwa kliennya itu ada gangguan delusi langka dan skizofrenia untuk pedofilia, gangguan kepribadian antisosial dan narsisme.

Pria itu dinyatakan gila oleh pengacaranya. Namun jaksa tidak percaya dan menuduh terdakwa sebagai pria bunglon yang berbahaya. Ia hanya pura-pura sakit jiwa agar terbebas dari dakwaan.

Akibat dari tingkahnya yang aneh, melantunkan lagu puji-pujian terus tanpa henti, sidang mengeluarkan dia untuk kemudian menonton CCTV.

Smart sebagai korban masih ingat dulu 5 Juni 2002, ia melihat terdakwa masuk kamar setelah berhasil mencongkel jendela untuk kemudian menculik korban di malam hari. Korban yakin bahwa terdakwa bukanlah pemeluk agama yang tulus dengan imannya, karena selama dalam penyekapan, korban diperkosa tiap hari. Korban baru berhasil dibebaskan 9 bulan kemudian.

Istri terdakwa pun menyesal telah hidup 25 tahun menjadi gelandangan. Bahkan ketika terdakwa meminta izin untuk poligami menculik gadis itu, mengancam istrinya dan berdalih bahwa apa yang dilakukan adalah bisikan Tuhan.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Reasonizer - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger