Dibandingkan program nuklir, informasi soal senjata biologis dan kimia Korea Utara lebih tertutup dari penyelidikan internasional. Seberapa mengerikan senjata ini?
Korea Utara diperkirakan telah memproduksi dan menimbun senjata kimia walau jumlah dan jenis yang digunakan, lokasi penelitian, proses produksi serta fasilitas penyimpanan tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Meskipun sempat diperdebatkan, senjata biologis dan kimia di Korea Utara mulai mengalami peningkatan produksi sejak pertengahan 1990. Ini terjadi saat produksi plutonium di Korea Utara dibekukan. Korea Utara sempat membantah telah memiliki senjata kimia, namun menolak bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention / CMW).
Menurut Informasi dari Korea Selatan, program senjata kimia Korea Utara terdiri dari empat penelitian, delapan sistem produksi dan tujuh situs penyimpanan senjata kimia. Mereka memiliki persedian senjata kimia dan biologis sekitar 2.500 sampai 5 ribu ton.
Ini termasuk senjata untuk melepuhkan kulit, merusak saraf, mengganggu pernafasan, merusak peredaran darah, serta gas air mata. Peralatan itu disebarkan dengan artileri, roket peluncur, bom udara, roket FROG dan rudal Scud.
Washington sempat berargumen bahwa Pyongyang menghasilkan lebih banyak bahan kimia daripada yang dibayangan Korea Selatan. Namun, laporan pemerintah AS tidak memberikan jumlah spesifik soal agen, amunisi atau penelitian pada program senjata biologis dan kimia Korea Utara.
Namun, AS dan Korea Selatan sepakat bahwa Korea Utara akan selalu siap memanfaatkan senjata kimia untuk menyerang militer dan sipil dalam konflik umum.
Post a Comment