Pada pertengahan tahun 1970-an, beberapa peternak di Amerika Utara mulai melaporkan mengenai tewasnya ternak-ternak mereka secara misterius dengan kondisi termutilasi. Kasus yang dikenal dengan nama Mutilasi ternak (Cattle mutilation) ini kemudian menarik perhatian Pemerintah Amerika sehingga FBI pun diminta turun tangan menyelidikinya.
Cattle mutilation atau mutilasi ternak adalah sebuah istilah yang diberikan kepada peristiwa pembunuhan ternak-ternak di Amerika dan Eropa dengan kondisi termutilasi pada beberapa bagian anggota tubuhnya. Namun, yang menarik adalah, mutilasi ini dilakukan dengan presisi yang luar biasa sehingga sepertinya dilakukan langsung oleh seorang ahli bedah.
Selain mutilasi, karakteristik misterius lainnya yang juga sering terlihat pada bangkai ternak yang terbunuh adalah darahnya yang kering dan hilangnya organ-organ tubuh bagian dalam secara misterius.
Menurut catatan, kasus serupa mutilasi ternak sebenarnya telah terjadi di Inggris pada akhir abad ke-19. Namun, kasus ini mulai menarik perhatian ketika terjadi di Colorado, Amerika Serikat, pada tahun 1967.
Pada tanggal 7 September 1967, Agnes King dan putranya Harry menyadari kalau kuda mereka yang berusia tiga tahun bernama Snippy tidak kembali ke ranch seperti biasanya. Kuda itu hilang selama dua hari hingga ditemukan pada tanggal 9 September berikutnya.
Snippy ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan hilangnya kulit dan daging di bagian leher dan kepala sehingga memperlihatkan tulangnya yang berwarna putih. Potongan mutilasi itu terlihat begitu rapi dan bersih. Yang anehnya, tidak ada darah terlihat pada bangkai ataupun pada tanah di sekitarnya.
Menurut Harry, mereka juga bisa mencium adanya bau obat-obatan yang kuat di tempat itu.
Hari berikutnya, Harry dan Agnes kembali ke lokasi penemuan bersama kakaknya Mr.Berle Lewis dan istri Mr.Lewis. Kali ini, Mereka menemukan sepotong kulit dan daging kuda di dekat situ. Ketika Mrs.Lewis menyentuhnya, daging kuda tersebut segera mengeluarkan cairan aneh berwarna hijau yang menyebabkan luka bakar pada tangan Mrs.Lewis.
Selain potongan kulit dan daging, mereka juga menemukan tanda berupa lubang tusukan di tanah membentuk lingkaran di sekitar lokasi penemuan bangkai Snippy yang meliputi area seluas 5.000 yard persegi.
Mrs.Lewis kemudian menghubungi United States Forest Service dan seorang ranger bernama Duane Martin segera dikirim untuk menyelidiki. Dengan menggunakan alat ukur Geiger, mr. Martin menemukan adanya peningkatan aktifitas radioaktif pada jarak sekitar dua blok dari lokasi. Namun, ia tidak bisa memastikan siapa pelaku mutilasi tersebut.
Kisah mengenai mutilasi Snippy ini kemudian diangkat oleh Associated Press pada tanggal 5 Oktober 1967 sehingga membuat fenomena ini mulai dikenal di seluruh Amerika.
Ketika kasus ini mulai terjadi di banyak peternakan di Amerika, seorang senator bernama Floyd K.Haskell kemudian menghubungi FBI meminta bantuan untuk menyelidiki fenomena ini. Jadi, FBI pun turun tangan menyelidiki kasus ini pada tahun 1979.
Pada pertengahan tahun 1970-an, mutilasi ternak dilaporkan terjadi di 15 negara bagian dari Montana hingga Dakota Selatan. Dan pada tahun 1979, diperkirakan jumlah ternak yang termutilasi telah mencapai ribuan. Fenomena ini tidak berhenti pada tahun 1970an saja, namun terus berlanjut hingga sekarang.
Post a Comment